A. Ligan
( Pengertian dan Pembagian Ligan )
Ligan merupakan
basa Lewis yang memiliki pasangan elektron bebas (lone pair electron), misalnya
ligan NH3, H2O dan Cl-atau memiliki pasangan elektron p, misalnya ligan
C2H2 (asetilena), C2H4 (etilena) dan C6H6 (benzena).Suatu ligan dapat memiliki
elektron yang tidak berpasangan di samping pasangan elektron p misalnya
ligan C5H5 (siklopentadienil), C3H5 (alil) dan NO (nitrosil). Di dalam ligan
terdapat atom donor yaitu atom yang memiliki pasangan elektron bebas atau atom
yang terikat melalui ikatan p.Melalui atom-atom donor tersebut suatu ligan
mengadakan ikatan kovalen koordinasi dengan atom atau ion pusat yang
ada.Berdasarkan jumlah atom donor yang dimilikinya, ligan dapat dikelompokkan
sebagai ligan monodentat, bidentat, tridentat, dan seterusnya. Atom
dalam ligan yang menyumbangkan pasangan elektron disebut atom donor. ikatan
logam untuk atom yang melalui satu atom ligan disebut monodentat Sebuah ligan bidentat
pada atom logam melalui dua atom ligan. Polydentate mengacu pada beberapa titik
lampiran oleh satu ligan. Kalau cincin beranggota enam-lima dihasilkan oleh
ikatan ligan polydentate, kompleks ini disebut sebuah khelat.
B. Tata Nama Senyawa Kompleks
Tatanama senyawa kompleks terbagai menjadi dua jenis yaknitatanama sistematik dan tatanama umum:
Tata Nama Umum
Tatanama umum kini jarang bahkan tidak digunakan lagi. Hal ini disebabkan
tatanama dengan cara ini hanya didasarkan atas nama penemu atau warna yang
dimiliki senyawa koordinasi.
Berikut adalah beberapa contoh senyawa koordinasi yang penamaannya
didasarkan atas nama penemunya:
Garam Vauquelin
|
:
|
[Pd(NH3)4] [PdCl4]
|
Garam Magnus
|
:
|
[Pt(NH3)4] [PtCl4]
|
Senyawa Gmelin
|
:
|
[Co(NH3)6]2(C2O4)3
|
Garam Zeise
|
:
|
K[PtCl3(C2H4)].H2O
|
Sedangkan nama senyawa koordinasi yang didasarkan atas warna yang
dimiliki adalah:
Biru prusia (prusian blue)
|
:
|
KFe[Fe(CN)6].H2O
|
Kompleks luteo (kuning)
|
:
|
[Co(NH3)5Cl]Cl2
|
Kompleks praseo (hijau)
|
:
|
[Co(NH3)4Cl2]
|
Alasan-alasan nama umum jarang digunakan atau tidak digunakan:
1) Banyak senyawa kompleks yang berbeda namun disintesis oleh orang yang
sama
2) Banyak senyawa kompleks yang berbeda namun memiliki warna yang sama.
Tata Nama Sistematik
Tata nama sistematik dibagi menjadi dua cara yakni
1) Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan yang ada serta
nama atom pusat beserta tingkat oksidasinya. Bilangan oksidasinya ditulis di
dalam tanda kurung menggunakan angka Romawi. Anggka Romawi yang diberikan
disebut Angka Stock.
2) Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan, nama atom
pusat serta muatan dari kompleks yang ada. Angka arab yang digunakan dapat
berupa tanda positif atau negatif yang menunjukan muatan ion kompleks, angka
Arab ini disebut angka Ewens-Bassett.
Tatanama Ligan
Tatanama Ligan netral
Tatanama ligan netral adalah seperti nama senyawanya kecuali untuk
beberapa ligan seperti yang tertera pada Tabel.
Ligan
|
Nama senyawa
|
Nama ligan
|
MeCN
|
Asetonitril
|
Asetonitril
|
En
|
Etilenadiamina atau 1,2-diaminoetana
|
Etilenadiamina
|
Py
|
Piridina
|
Piridina
|
AsPh3
|
trifenillarsina
|
trifenillarsina
|
phen
|
1,10-fenantrolina atau o-fenantrolina
|
1,10-fenantrolina
|
Perkecualian
|
|
|
H2O
|
Air
|
Aqua
|
NH3
|
Amonia
|
Amina atau azana
|
H2S
|
Hidrogen sulfida
|
Sulfan
|
H2Te
|
Hidrogen telurida
|
Telan
|
CO
|
Karbon monooksida
|
Karbonil
|
CS
|
Karbon monosulfida
|
Tiokarbonil
|
NO
|
Nitrogen monooksida
|
Nitrosil
|
NO2
|
Nitrogen monooksida
|
Nitril
|
NS
|
Nitrogen monosulfida
|
Tionitrosil
|
SO
|
Nitrogen monoksida
|
Sulfinil atau tionil
|
SO2
|
Belerang dioksida
|
Sulfonil atau sulfulir
|
Tatanama Ligan bermuatan negatif
Ligan negatif dapat berupa:
· Ion sisa asam. Ion sisa asam namanya dapat berakhiran –da, -it atau
–at, misalnya klorida (Cl‾), nitrit (NO2‾) dan nitrat (NO3‾)
· Ion bukan sisa asam. Ion bukan sisa asam namanya biasanya berakhiran
–da, misalnya nitrida (N3‾) dan ozonida.
Jika berlaku sebagai ligan baik ion sisa asam maupun ion bukan sisa asam
yang berakhiran –da, diganti dengan akhiran –do,
kecuali untuk beberapa ligan yang tertera pada Tabel.
Rumus kimia
|
Nama ion
|
Nama ligan
|
NH2
|
Amida
|
Amido
|
NH2‾
|
Imida
|
Imido
|
N3‾
|
Nitrida
|
Nitrido
|
N3‾
|
Azida
|
Azido
|
S2‾
|
Sulfida
|
Sulfido
|
O3‾
|
Ozonida
|
Ozonido
|
Perkecualian
|
|
|
F‾
|
Fluorida
|
Fluoro
|
Cl‾
|
Klorida
|
Kloro
|
Br‾
|
Bromida
|
Bromo
|
I‾
|
Iodida
|
Iodo
|
O2‾
|
Oksida
|
Okso atau oksido
|
O22‾
|
Peroksida
|
Perokso
|
Te2‾
|
Telurida
|
Telurokso atau telurido
|
S2‾
|
Sulfida
|
Tio, tiokso atau sulfido
|
H‾
|
Hidrida
|
Hidro atau hidrido
|
SH‾
|
Hidrogen sulfida
|
Merkapto atau sulfanido
|
RO‾
|
Alkoksida
|
Alkoksi
|
C6H5O‾
|
Fenoksida
|
Fenoksi
|
CN‾
|
Sianida
|
Siano
|
Sedangkan untuk ion sisa asam yang berakhiran -it atau -at jika
sebagai ligan akhirannya ditambah dengan akhiran –o, seperti yang
tertera pada Tabel.
Rumus kimia
|
Nama ion
|
Nama ligan
|
ONO‾
|
Nitrit
|
Nitrito
|
NO2‾
|
Nitrit
|
Nitro
|
ONO2‾
|
Nitrat
|
Nitrato
|
OSO22‾
|
Sulfit
|
Sulfito
|
OSO32‾
|
Sulfat
|
Sulfato
|
OCN‾
|
Sianat
|
Sianato
|
SCN‾
|
Tiosianat
|
Tiosianato
|
CO32‾
|
Kabonat
|
Karbonato
|
Ligan bermuatan positif sangat jarang dijumpai pada senyawa kompleks oleh sebab
itu tidak dibahas pada bagian ini. Salah satu ligan yang bermuatan positif
adalah H2N-CH2-NH3+.
Dalam menulis ligan pada senyawa koordinasi biasanya atom donor selalu ditulis
didepan, kecuali H2O, H2S dan H2Te. Misalnya
untuk ion nitrit (NO2‾), jika N sebagai atom donor maka penulisan
ligannya adalah NO2‾ sedangkan apabila O yang bertindak sebagai atom
donor maka penulisan ligannya adalah ONO‾.
Urutan Penyebutan Ligan
1. Apabila di dalam senyawa kompleks terdapat lebih dari satu
ligan makaurutan penyebutan ligan adalah secara alfabetis tanpa
memperhatikan jumlah dan muatan ligan yang ada. Pada aturan lama ligan
yang disebut terlebih dahulu adalah ligan yang bermuatan negatif secara alfabet
kemudian diikuti dengan ligan netral yang disebut secara alfabet pula.
2. Urutan penyebutan ligan adalah urutan berdasarkan alfabet pada
nama ligan yang telah di Indonesiakan. Misalnya alfabet awal untuk Cl‾ adalah kmeskipun
dalam bahasa inggris nama chloro dengan alfabet awal c.
Sebagai contoh nama untuk senyawa kompleks [Co(en)2Cl2]+
adalah
Ion bis (etilenadiamina)diklorokobalt(III) (benar)
Diklorobis (etilenadiamina)kobalt(III) (salah)
3. Jumlah ligan yang ada dapat dinayatakan dengan awalan
di, tri. Tetra dan seterusnya. tetapi apabila awalan-awalan tersebut telah
digunakan untuk menyebut jumlah substituen yang ada pada ligan maka jumlah
ligan yang ada dinyatakan dengan awalan bis, tris, tetrakis dan seterusnya. misalnya
di dalam suatu senyawa kompleks terdapat dua ligan PPh3 maka disebut dengan bis(trifenilfosfina) bukan di(trifenilfosfina).
4. Ligan-ligan yang terdiri dari dua atom atau lebih ditulis dalam
tanda kurung.
Tatanama Senyawa Kompleks Netral
1) Nama senyawa kompleks netral ditulis dalam satu kata.
2) Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan
3) Menulis atau menyebut nama atom pusat serta bilangan oksidasi dari
atom pusatyang ditulis dengan anggka Romawi. Dan bilangan oksidasi atom pusat
yang harganya nol tidak perlu dituliskan.
Contoh
[Co(NH3)3(NO2)3]
|
:
|
triaminatrinotrokobaltt(III)
|
[Ni(CO)4]
|
:
|
tetrakarbonilnikel
|
[Fe(CO)5]
|
:
|
pentakarbonilbesi
|
[Fe(CO)2(NO)2]
|
:
|
dikarbonildinitrosilbesi
|
[Co(CO)3(NO)]
|
:
|
trikarbonilnitrosilkobalt
|
Keterangan: triaminatrinotrokobaltt(III) merupakan kompleks dengan
biloks = 0, selain itu merupakan kompleks dengan biloks 1.
Senyawa Kompleks Ionik
Senyawa kompleks ionik kation sebagai ion kopleks
penamaannya adalah sebagai berikut:
1) Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion
2) Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau menyebut nama atom pusat diikuti bilangan oksidasi yang
ditulis dalam anggka Romawi.
Selain cara di atas penamaan dapat dilakukan dengan cara berikut:
1) Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion
2) Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau menyebut nama serta muatan dari ion kompleks yang
ditulis dengan anggka Arab.
Contoh
Kompleks
|
Spesi yang ada
|
Nama
|
[Cu(NH3)4]2+
|
Cu2+ dan 4NH3
|
ion tetraaminatembaga(II), atau Ion tetraaminatembaga(2+)
|
[Co(NH3)4Cl2]+
|
Co3+, 4NH3, dan 2Cl‾
|
ion tetraaminadiklorokobalt(II) atau ion tetraaminadiklorokobalt(1+)
|
[Pt(NH3)4]2+
|
Pt2+, dan 4NH3
|
ion tetraaminaplatina(II) atau iontetraaminaplatina(2+)
|
[Ru(NH3)5(NO2)]+
|
Ru2+, 5NH3, dan NO2‾
|
ion pentaaminanitrorutenium(II) atau ion pentaaminanitrorutenium(1+)
|
Senyawa kompleks ionik anion sebagai ion kompleks
Penamaannya adalah sebagai berikut
1) Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion
2) Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau menyebut nama atom pusat dalam bahasa latin dengan
akhiran –um atau ium diganti –at kemudian diikuti bilangan oksidasi atom pusat
yang ditulis dalam anggka Romawi.
Selain cara di atas penamaan dapat dilakukan dengan cara berikut
1) Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion
2) Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau menyebut nama atom pusat dalam bahasa latin dengan
akhiran –um atau ium diganti –at kemudian diikuti muatan dari ion kompleks yang
ditulis dengan angka Arab.
Contoh
kompleks
|
Spesi yang ada
|
Nama
|
[PtCl4]2‾
|
Pt2+ dan 4Cl‾
|
Ion tetrakloroplatinat(I) atau ion tetrakloroplatinat(2-)
|
[Ni(CN)4]2‾
|
Ni2+ dan 4CN‾
|
Ion tetrasianonikelat(II) atau ion tetrasianonikelat(2-)
|
[Co(CN)6]3‾
|
Co3+ dan 6CN‾
|
Ion heksasianokobaltat(III) atau ion heksasianokobaltat(3-)
|
[CrF6]3‾
|
Cr3+ dan 6F‾
|
Ion heksafluorokromat(III) atau ion heksasianofluorokromat(3-)
|
[MgBr4]2‾
|
Mg2+ dan 4Br‾
|
Ion tetrabromomagnesat(II) atau Ion tetrabromomagnesat(2-)
|
Senyawa kompleks ionik kation dan anion sebagai ion kompleks
Penamaannya adalah menulis atau menyebut nama dan jumlah kation
terlebih dahulu kemudian nama anion diikuti bilangan oksidasi atom pusat yang
ditulis dalam anggka Romawi atau menulis atau menyebut nama dan jumlah kation
terlebih dahulu kemudian nama anion diikuti muatan ion kompleks yang ditulis
dengan angka Arab.
Contoh
K3[Fe(CN)6]3‾
|
:
|
Kalium heksasianoferat(III) atau kalium heksasianoferat(3-)
|
K4[Fe(CN)6]
|
:
|
Kalium heksasianoferat(II) atau kalium heksasianoferat(4-)
|
[CoN3(NH3)5]SO4
|
:
|
Pentaaminaazidokobalt(III) sulfat atau Pentaaminaazidokobalt(2+)
sulfat
|
[Cu(NH3)4]SO4
|
:
|
Pentaaminatembaga(II) sulfat atau Pentaaminatembaga(2+) sulfat
|
[Cu(NH3)4] [PtCl4]
|
:
|
Tetraaminatembaga(II) tetrakloroplatinat(II) atau tetraamina
tembaga(2+) tetrakloroplatinat(2-)
|
[Co(NH3)6] [Cr(CN)6]
|
:
|
Heksaaminakobalt(III) heksasianokromat(III) atau heksasianokobalt(3+)
heksasianokromat(3-)
|
Apakah senyawa kompleks hanya dapat dibuat dari unsur transisi?
Pada awal perkembangan senyawa-senyawa kompleks atau senyawa koordinasi umumnya
dibuat dari unsur-unsur transisi sebagai atom pusat. Disamping itu, senyawa yang
dibentuk dari logam transisi selalu memiliki bilangan oksidasi atau tingkat
oksidasi positif.
Namun kini senyawa kompleks atau senyawa koordinasi atom pusatnya tidak harus
dari unsur transisi. logam alkali, alkali tanah dan logam utama lainnya dapat
digunakan sebagai atom pusat untuk mensintesis senyawa komplek atau senyawa
koordinasi. Misalnya NaCl yang dikonsumsi sehari-hari dalam kuah masakan
merupakan suatu kompleks. NaCl di dalam air membentuk ion heksaaquanatrium(I),
[Na(H2O)8]+. Ion tetrakloroaluminat(III)
[AlCl]‾, Be(NO3)2.4H2O dan BeSO4.4H2O
yang mengandung ion komplek tetraaquaberilium, [Be(H2O)4]2+,
merupakan beberapa senyawa kompleks yang dibentuk dari unsur-unsur bukan unsur
transisi.
Dari contoh-contoh diatas dapat disimpulkan bahwa senyawa kompleks, tidak hanya
dibuat dengan unsur transisi sebagai atom pusat, tetapi dapat pula dibuat
dengan unsur-unsur lain atau unsur-unsur logam golongan utama.
Apakah atom pusat suatu kompleks hanya memiliki bilangan oksidasi
berharga positif?
Awalnya
senyawa kompleks yang berhasil disintesis selalu memiliki bilangan oksidasi
yang berharga positif. Berikut adalah beberapa contoh senyawa kompleks dengan
bilangan oksidasi ion pusat berharga positif
Ion kompleks
|
Atom pusat
|
b.o atom pusat
|
[Co(NH3)6]3+
|
Co3+
|
+3
|
[Co(CN)6]3‾
|
Co3+
|
+3
|
[Cu(NH3)4]2+
|
Cu2+
|
+2
|
[Fe(CN)6]3‾
|
Fe3+
|
+3
|
[Pd(NH3)4]2+
|
Pd2+
|
+2
|
[PtCl4]2‾
|
Pt2+
|
+2
|
Keterangan: b.o = bilangan oksidasi
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa atom pusat suatu kompleks tidak
harus memiliki bilangan oksidasi yang harganya positif. Atom pusat suatu
kompleks dapat memiliki bilangan oksidasi nol dan negatif.Berikut adalah contoh
kompleks dengan bilangan oksidasi nol dan harga bilangan oksidasi negatif.
kompleks
|
b.o atom pusat
|
Kompleks
|
b.o atom pusat
|
[V(CO)6]
|
0
|
[V(CO)6] ‾
|
-1
|
[Cr(CO)6]
|
0
|
[Cr(CO)5]2‾
|
-2
|
[Fe(CO)5]
|
0
|
[Mn(CO)5] ‾
|
-1
|
[Co(Cp)2]
|
0
|
[Fe(CO)4]2‾
|
-2
|
[Ni(CO)4]
|
0
|
[Re(CO)4]3‾
|
-3
|
Keterangan: b.o = bilangan oksidasi
Catatan: CO adalah ligan karbonil, Cp ligan siklopentadienil dan NO
adalah ligan nitrosil. Ketiga ligan tersebut merupakan ligan netral.
Bilangan Koordinasi
Pada
senyawa kompleks banyaknya atom yang terikat pada atom pusat disebut bilangan
koordinasi. Bilangan koordinasi tidak sama dengan bilangan oksidasi atau
tingkat oksidasi. Bilangan koordinasi biasanya 2 x bilangan oksidasi. Oleh
sebab itu untuk unsur-unsur yang memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu
akan memeiliki bilangan koordinasi lebih dari satu, hal ini biasanya terjadi
pada unsur-unsur transisi.
Untuk senyawa kompleks dengan ligan monodentat, bilangan koordinasi atom pusat
adalah sama dengan jumlah ligan yang diikatnya. Bilangan koordinasi yang sering
dijumpai pada senyawa kompleks adalah 4 dan 6.
C. Garam
Rangkap dan Garam Kompleks
Suatu senyawa adisi
atau senyawa molekular terbentuk jika sejumlah stoikiometris dua atau lebih
senyawa yang stabil direaksikan dan bergabung membentuk suatu senyawa yang
baru. Pembentukan sejumlah senyawa adisi diberikan dalam beberapa contoh
berikut :
KCl
+ MgCl2 + 6H2O à KCl.MgCl2.6H2O
carnallite
K2SO4 +
Al2(SO4)3 + 24H2O à K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O
kalium
alum CuSO4 +
4NH3 + H2OàCuSO4.4NH3.H2O
tetraammintembaga(II)
sulfat monohidrat
(NH4)2SO4 +
FeSO4 + 6H2Oà FeSO4.(NH4)2SO4.6H2O
Garam
Mohr
` Fe(CN)2 +
4KCN à Fe(CN)2.4KCN
kalium
ferosianida
Ada
dua jenis senyawa adisi:
1. garam
rangkap
2. garam
kompleks
1.
Garam Rangkap
Suatu
garam rangkap cukup stabil dalam fase padatannya. Jika garam rangkap ini
dilarutkan dalam air, maka garam ini akan terurai menjadi ion-ion penyusunnya.
Misalnya
jika kristal carnallite dilarutkan dalam air, maka dalam larutan akan terdapat
ion-ion penyusun kristal karnalit tersebut, yaitu K+, Mg+,
dan Cl-.
2.
Garam Kompleks
Berbeda
dengan garam rangkap, jika garam kompleks dilarutkan ke dalam air, garam tersebut
tidak akan terurai menjadi ion-ion sederhana dari unsur penyusunnya, tetapi
terionisasi menjadi ion-ion kompleks. Misalnya saja jika senyawa CuSO4.4NH3.H2O
dilarutkan dalam air, maka senyawa tersebut tidak akan terurai menjadi ion Cu2+,
tetapi akan menghasilkan spesi terlarut berupa ion kompleks [Cu(H2O)2(NH3)4]2+ yang
stabil. Senyawa-senyawa yang mengandung ion kompleks semacam ini disebut
sebagai senyawa kompleks.